LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA "BEDAK"


LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA
"BEDAK"




Oleh :
PRIMUS KRISTIAN KUN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bedak atau pupur sangat melekat pada manusia di dunia ini. Bedak atau pupur adalah bubuk yang digunakan sebagai kosmetik untuk kecantikan atau sebagai obat kulit. Saat ini bedak terdiri dari bedak cair, tabur dan padat. Penggunaan bedak bukan hanya oleh waita muda saja namun dari berbagai kalangan dari bayi, anak, remaja, dewasa hingga wanita lansia pun tak lepas dari pemakaian bedak. Bedak yang biasa digunakan oleh anak adalah bedak tak berupa bedak tabur. Fungsinya adalah sebagai pelindung kulit agar tetap lembut dan segar serta wangi. Sementara untuk remaja dan dewasa banyak menggunakan bedak tabur, bedak padat dan bedak cair.
Jika penggunaan bedak kecantikan sekarang dianggap sebagai bagian dari perawatan kulit wajah dan keindahan. Fakta sejarah justru menyatakan sebaliknya pada awalnya, penggunaan bedak bukanlah ditunjukan untuk perawatan kecantikan dan keindahan kulit, namun lebih menekan pada aspek spritual. Utuk mengetahui lebih lanjut tentang hal itu, didalam makalah ini akan membahas tentang bedak.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan bedak?
Bagaimana sejarah perkembangan bedak?
Apa saja jenis bedak?
Apa saja komponen penyusun bedak?
Bagaimana cara membuat bedak?
Apa saja karakteristik dari bedak?
Apa saja evaluasi dari bedak?
Apa saja formula dari Bedak ?
Apa produk dari Bedak ?




1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu bedak
Untuk mengetahui sejarah perkembangan bedak
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis bedak
Untuk mengetahui komponen-komponen peyusun bedak
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat bedak
Untuk mengetahui karakteristik dari bedak
Untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan pada sediaan bedak
Untuk mengetahui formula Bedak
Untuk mengetahui produk Bedak








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bedak
Bedak kecantikan merupakan salah satu bagian dari tata rias wajah ataupun kosmetik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi wanita. Pengunaan bedak kecantikan merupakan salah satu cara termudah dan terpratis dalam menyamarkan berbagai kekurangan pada permukaan kulit wajah seperti bekas jerawat, bekas cacar, flek hitam ataupun warna kulit yang tidak merata dan dapat terlihat hasilnya dengan segera. Bedak menbantu menberi rona pada wajah dan menpercantik penampilan. Selain mengencangkan wajah, beberapa bedak dengan tabir surya juga dapat mengurangi kerusakan kulit akibat sinar matahari dan polusi lingkungan.
Saat ini bedak terdiri dari bedak cair, tabur, dan padat. Pengunaan bedak bukan hanya oleh wanita muda saja dari namun dari bebagai kalangan bayi,anak, remaja, dewasa hingga wanita lansia pun tak lepas dari pemakaian bedak. Bedak yang bisa digunakan bedak yang biasa digunakan oleh anak adalah bedak talk berupa tabur. Fungsinya adalah sebagai pelindung kulit agar lembut dan segar serta wangi. Sementara untuk remaja dan dewasa mengunakan bedak tabur, bedak padat dan bedak cair.

2.2 Perkembangan Bedak
Bedak menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan orang-orang  diberbagai bangsa selama berabad-abad . awalnya , orang mengunakan bedak bukan untuk tujuan kecantikan tapi lebih karena spiritual. Menbalur tubuh dengan bedak dianggap bisa menjauhkan diri dari roh-roh halus. Orang-orang timur jauh mengunakanya khusus untuk acara pernikahan atau pertemuan lainnya. Bangsa mesir umumnya menbuat obat dari canpuran kapur dengan tanah liat. Namun dalam jumlah yang lebih sedikit, mereka menambahakan timah putih. Juga umum didunia timur maupun barat kuno. Pengalian arkeologis situs mesir kuno. Lembah sungai indus, makam yunani, serta makam dinasti china dan han china.
Pada  permulaan abad ke-20 pamor bedak mulai meningkat wujud bedak yang skarang diciptakan diparis dengan bahan dasar talk tanpa campuran timah. Antony overthon meluncurkan bedak pertama kalinya untuk orang Afro-Amerikha dengan merk Hing Brown Brand pada saat itu orang kulit putih melarang orang yang berkulit hitm memakai bedak. Selain itu, perusahan inggris laughton & sons menciptakan wadah dengan sponsnya. Kemudian, Faktor dari hollywood meluncurka bedak dasar yang bisa digunakan setiap hari, Pan Cake. Kemudia diikuti oleh Helena Rubinsten yang menbuat bedak dengan harga terjangkau pada awal 1940-an mengunakan namanya sebagai merk perusahan Johnson & Jhonson (J&J) mengembangkan dan meraih keuntungan dari bedak bayi  Komsumsi bedak terus meningkat. Di Amerikha serikat menurun sejarwan Gary Dean Best, sebagaimana ditulis Brain GreenBrerg dan Linda S Watt dalam social Hitory of the United States, Vol. 1.
Pada akhirnya 1920-an saja perempuan amerikha tiap tahun mengunakan 4000 ton bedak itu belum termasuk produk kosmetik lainnya. Kini, bedak menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap orang yang terutama perempuan. Didalam atau pun diluar rumah dengan santai atau dengan terburu-buru perempuan menbedaki wajah menjadi pemandangan yang familiar.

2.3 Jenis-jenis Bedak
Bedak dewasa
Ada lima jenis bedak antara lain:
Jenis Bedak loose powder (bedak tabur/bubuk)
Bedak yang biasa dikenal dengan istilah bedak tabur ini bentuknya berupa serbuk yang halus. Bisa dipakai setelah memakai alas bedak dahulu. Kelebihan dari bedak jenis ini adalah mudah menyerap minyak berlebih diwajah dan mampu menutupi pori-pori wajah dengan lebih sempurna. kekurangan  dari bedak ini adalah bedak ini muda sekali tumpah, dan kurang pratis. Maksimal pengunaanya adalah 2 tahun.
Jenis Bedak Compact Powder (bedak padat)
Bedak ini bentuknya padat, dan bisa digunakan setelah pemakai alas bedak. Kelebihan dari compact powder adalah bisa menyerap sekali mengurangi wajah minyak dengan cepat. Ben tuknya yang padat dan tidak mudah tumpah, sangat pratis untuk dibawah kemana-mana. Bentuknya yang beragam, menberikan kamu banyak pilihan. Akan tetapi, kekurangan dari bedak ini adalah jika telalu sering dipulas berualng-ulang dengan bedak padat, akan menbuat wajah kamu terlihat seperti memakai topeng. Untuk itu, sebaiknya pulaskan bedak ini tipis-tipis saja.maksimal pengunaannya hanya hingga 15 bulan saja.
Jenis Bedak shimmering powder
Jenis ini benttuknya halus, berwara dan memiliki serbuk-serbuk yang berkilauan. Bedak ini biasanya digunakan sebagai sentuhan terakhir dalam memakai make-up selain itu, shimmring powder juga dapat di aplikasikan  dianggota tubuh yang terbuka seperti pada leher, punggung, dan lengan. Bedak ini memiliki kelebihan dapat menbuat wajah dan tubuh lebuh  berkilau dab bercahaya. Tersedia pula dalam aneka warna yang bisa disesuaikan dengan tema tata rias kamu. Kekurangannya bedak ini tidak bisa dipakai sehari-hari dan hanya bisa dipakai pada acara-acara tertantu saja. Pengunaannya maksimal 15 bualn.
Jenis Bedak two way cake powder
Bedak ini bentuknya hampir sama dengan compact powder, hanya saja bedak ini menpunyai fungsi ganda, yaitu sebagai bedak sekaligus foundation. Two way cake powder bisa langsung diguanakan setelah memakai pelembab wajah. Jika ingin mengunakannya sebagai bedak, kamu bisa pakai spon kering untuk memulaskannya. Jika ingin menggunakannya sebagai alas bedak, gunakan spon basa.
Kelebihan dari bedak jenis ini, sangat praktis karena juga bisa berfungsi sebagai alas bedak. Jadi, tidak usah repot-repot  memakai alas bedak. Kekurangannya bedak ini memiliki pilihan warna-warna yang sangat terbatas dan tidak mampu menutupi flek hitam diwajah dengan sempurna sehingga tidak bisa maksimal. Masa pemakaian dari bedak adalah 1 tahun.
Jenis bedak meteorite powder
Bedak ini terbentuk bulat-bulat kecil dan berwarna warni. Bisa digunakan sebagai sentuhan akhir meke-up. Namun , bedak ini masih sedikit beredar di pasaran karena harganya yang lumayan mahal. Cara memakainya dengan menggunakan kuas besar, bukan dengan spons, dan sapukan ke seluruh wajah. Kelebihan dari bedak ini adalah bisa membuat wajah tampak lebih bercahaya dan segar. Kekurangannya terletak  diharganya yang sangat mahal, dikarenakan belum banyaknya produsen yang mengeluarkan produk semacam ini.
Bedak bayi
Bedak bayi biasanya digunakan pada permukaan kulit dan lipatan-lipatan kulit , bedak biasanya digunakan pada kulit seluruh permukaan tubuh (kecuali wajah) untuk mempercepat penguapan pada proses berkeringat, dan sebagai water repellent, dan sebagai lubrikan untuk mencegah luka akibat penggunaan popok. Asam borat digunakan sebagai antiseptik dan sebagai buffer pada bedak bayi baik digunakan di linkungan rumah maupun rumah sakit sejak tahun 1880. Kegunaan zat ini sebagai buffer sangat diperlukan karena suspense campuran talk 10% memiliki pH sekitar 8,4 hingga 9,4. Johnstone dan timnya mkenyatakan bahwa serbuk talk tanpa buffer dengan pH 9,3 lebih bersifat alkalis pada kulit lembut bayi. Sekitar 3%-5% asam borat ditambahkan untuk menetralkan alkalinitas dari talk yang biasanya berpusat pada lipatan-lipatan kulit bayi dan menyebabkan iritasi jika tidak ditambahkan buffer. Namun beberapa tahun terakhir diperoleh laporan sehingga paeditrician tidak menyarankan penggunaan asam borat dalam produk bayi, lotion, dan ointment. Zat ini tidak lagi digunakan untuk alasan komersial dan medis. Kaessler (172) menjelaskan penggunaan bedak bayi yang mengandung silicon, allantoin, dan hexachlorophene dalam basis talk. Produk dengan bahan ini dilaporkan memiliki sifat lembut, sejuk, dan bakteriostatik. Bahan dasar yang umum digunakan pada bedak bayi adalah pati jagung untuk mengganti talk. Bahan ini memiliki sifat tidak berdebu seperti talk, absorben sehingga dapat bersifat sebagai moisturizer, dan baik untuk kulit bayi. Namun, bahan ini dapat menggumpal pada lipatan kulit bayi dan mengakibatkan dekomposisi bakteri.




2.4 Komposisi Bedak
Bedak tabur
Komposisinya :
Talk
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). ini merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan. Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya. Paling tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak lebih besar dari 74 mikro ) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel dapat dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi dalam ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan. Padatan dari massa besar adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat mempengaruhi kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir.
Kaolin
Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar. Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama
(Al2O3.2SiO2.2H2O) dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite. Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak melebihi 25%.
Kapur (kalsium karbonat)
Kalsium karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki kekuatan melapisi yang baik. Kapur juga sangat baik untuk menberikan efek berseri-seri ketika bedak wajah digunakan. kapur adalah basa lemah, serbuk mikrokristal tak berbau, tidak mengkilat dan  memiliki rasa kapur ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak dapat menberikan rasa kering tapi pengunaan yang layak adalah sangat menbantu dalam formula bedak wajah.


Magnesium karbonat
Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatanya adalah bagian dari lappisan magnesium karbonat kualitas yang mana menberikan perkembangan pada tipe kehalusan dari bedak.
Logam stearat
Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan. Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan. Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah.
Zink oksidasi, titanium oksida
Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formula bedak wajah: zink oksida dan titanium oksida. Terlalu banyak digunakan bahan dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan terlalu sedikit membuat bedak tidak dapat menempel pada tubuh. Zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu menghilangkan kecacatan pada kulit namun penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering.
Pati beras
Bahan ini sering digunakan dalam face powders. Bahan yang paling sering digunakan adalah pati beras. Bahan ini dianggap dapat memberikan sifat “peach like”pada wajah. Karena partikel sperisnya memberikan rasa lembut pada kulit. Bahan ini memiliki sifat absorpsi dan memiliki sifat menutupi yang baik. Dengan penambhan air dapat menjadi cake, dan menempel pada wajah, memberikan tampilan yang kurang menyenangkan. Bahan ini juga dapat menjadi lengket. Pati jagung juga sering digunakan dan memiliki sifat yang sama pada pati beras. Pati singkong dapat memberikan kelembutan pada produk. Penggunaan dari amilum telah memberikan masalah mudahnya terdekomposisi oleh bakteri, karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri. Sifat mencerahkan dan menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana sekarang juga dapat diberikan oleh kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula bedak wajah.
Silika dan silikat
Silika dan silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir bebas, walaupun dengan kelembapan yang tinggi. Silikat juga dapat berfungsi sebagai pembawa parfum. Penggunaan dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam bedak karena mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan minyak.
9.   Bahan  pemberi efek pencerahan
Pigmen sintetik bismut oksiklorida telah dikembangkan untuk menggantikan guanin.
      Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat berdaptasi untuk
        digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek metalik, kilauan seperti mutiara.
10. Pewarna
Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana menampilkan nuansa bayangan yang diingingkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik. Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.
11. Pengharum
Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peran yang penting dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan- bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada masalah dalam penyelesaian fomulasi bedak wajah. Ini sangat penting bahwa parfum tidak mengiritasi, stabil pada kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok.
12. Metallic soap
Metallic soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang sangat penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal pelekatan dalam kulit dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap melekat pada “godet”. Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), metal soap juga meningkatkan derajat water repellency dan menghasilkan produk yang lembut. Jumlah yang biasa digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah yang besar dari ini menghasilkan efek bercak pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat “slip” dari bahan yang lain. Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang tinggi dapat menghasilkan masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada proses pengempaan dan mengakibatkan rasa berminyak pada penggunaan, karena minyak akan berpindah karena terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga tingkat kemurnian merupakan hal yang sangat penting; adanya residu asam lemak yang tidak tersaturasi perlu dihindari karena dapat menyebabkan ketengikan pada hasil produk. Dari kedua bahan ini, zinc stearat lebih disukai karena memiliki sifat menyejukkan.
13. Bahan-bahan lain
Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak pada kulit; e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada umunnya ditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan serbuk yang ringan dan memiliki daya adhesif yang baik, bahan-bahan seperti minyak mineral yang diekapsulasi dapat digunakan.
14. Modified starch (pati yang dimodifikasi)
Kini terdapat modified starch yang sangat berguna dalam produk bedak. Pati ini tidak berbau dan tidak menggumpal jika dalam keadaan lembap namun memilliki sifat absorptive untuk air dan minyak. Bahan ini dapat dijadikan sebagai pengganti talc pada produk yang sama., juga bahan ini meningkatkan estetis pada formula dan berepran dalam absorbs minyak pada kulit, karena bahan ini merupakan serbuk yang free-flowing dan mencegah caking. Bahan ini bersifat transparan pada kulit dan mengurangi opasitas formulasi. Dan keuntungan lainnya, adalah, tentunya karena bahan ini merupakan turunan alami. Namun, kedua pati baik ini maupun yang dimodifikasi merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikrobiologi; sehingga tahap sterilisasi merupakan hal yang penting; dan diperlukan kondisi pembuatan yang sebersih mungkin untulk mencegah kontaminasi bakteri dan jumlah zat pengawet yang sesuai dalam formulasi.
15. Mica
Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica dengan tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium sulfat speris yang akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat menyamarkan garis dan kerut.
16.  Pengawet
Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan juga selama digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat mengkontaminasi prouk setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat yang digunakan. Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas dari mikroorganisme. Tipe produkbedak biasanya berarti sangat susah terkontaminasi mikroba tapi penggunaan air sebagai bahan tambahan, seperti ekstrak, dapat mengubahnya, dan bahan ini harus sedapat mungkin dihindari (ekstrak berbasis minyak harus digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol penggunaan bahan tambahan dalam bedakyang digunakan di sekitar daerah mata, pada umumnya, batasan mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang digunakan dalam produk ini.
17. Antioksidan
Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan dari degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan.
18. Fumed
Silika Fumed silika dapat digunakan untuk menurunkan kerapatan bulk pada sistem. Ini sangat kering dan tidak nyaman pada kulit, dan kadar penggunaanya harus sanagt rendah, kurang dari 1%. Micronized Plastics Micronized plastics sepeerti polietilen, polystyrene dan nylon dapat memberikan efek kelembutan pada formula. Partikel ini biasanya berbentuk bulat dan efek dari bentuk bulatnya yang berperan. Jenis ini dapat digunakan antara 5% dan 10% tapi karena harganya yang sangat mahal maka penggunaannya terbatas.
19. Walnut Flour
Bahan alami lainnya, walnut flur, kombinasi dengan nonpearly titanium dioxide/ barium sulfat – coated mica, direkomendasikan sebagai karakteristik absorpsi minyak yang bagus. Silikat seperti magnesium trisilikat mngandung air yang tinggi dan bahan yang mengabsorpsi minyak dan juga digunakan sebagai pembawa parfum.
Bedak padat
Pada dasarnya bahan dasar yang terkandung dalam bedak padat adalah identik dengan yang digunakan dalam bedak tabur. Namun, terdapat 2 karakteristik untuk bedak padat yang mana tidak terdapat dalam bedak tabur, kemampuan mengikat dan mudah lepas. Dasar dari padatan bedak harus dapat dikempa dengan mudah, kemudian bersatu bersama dan tidak bergelombang atau retak di bawah kondisi penggunaan yang normal. Untuk mencapai kondisi ini bahan pengikat dibutuhkan. Bedak padat juga harus memiliki sifat mudah lepas ketika digosokkan dengan spons bedak; ini harus mudah terlepas kepada pengguna bedak. Tekanan yang terlalu rendah akan menghasilkan padatan yang sangat mudah hancur; tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan padatan yang keras yang mana tidak mudah terlepas.
a. Bahan pengikat
Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah bervariasi dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan :
1. Pengikat kering Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.
2. Pengikat minyak Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam formula sebagai pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak padat.
3. Pengikat larut air Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan bakteri.
4. Pengikat tidak larut air Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak.
5. Pengikat emulsi Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan kelembaban secepat pengikat tidak larut air, penggunaannya mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.
2.5 Cara Pembuatan Bedak
      General manufacturing process (Proses pembuatan pada umumnya)
 Tahap awal pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah sama, namun pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun akhir, ataupun dengan parfume.


(a) penambahan warna
Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse pewarna yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat pencampur dan karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas dispersi pigmen diperoleh dengan melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat ini akan memecah gumpalan pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh partikel talk. Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer, yang mengurangi ukuran partikel dengan tumbukan antar partikel. Selain itu, high spee mixer, yang dikenal dengan plough-shear device.
(b) pembuatan dasar bedak
Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type. Waktu pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis mixer, kapasitas, dan ukuran batch. Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran dengan dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak tabor, penambahan parfum ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum dilakukan dengan penyemprotan pada pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat juga ditambahkan pada tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan warna yang sesuai. Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji warna kembali. Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus, diserbukkan. Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur dimasukkan pada kemasan dan dikempa untuk compct powder.


( c) proses pengempaan
Terdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct powder: wet moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan pengempaan kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan kering. Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan pada serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press dimana penekan dapat mencampur. Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat :
 1. Kempa Basah
 Proses kempa basah metode kempa lembab dan metode kempa kering. Proses kempa basah sekarang tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik menggunakan proses kempa lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat. Dalam proses pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam kombinasi dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari cetakan.
2. Kempa Lembab
Metode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai.



3. Kempa Kering
Metode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan campuran serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur secara keseluruhan dan serbuk dikempa.
2.6 Karakteristik Bedak
 Adapun demikian bedak (Face powder) harus memiliki ciri – cirri sebagai berikut:
1. Covering powder; kemampuan menutupi cacat pada kulit seperti kulit berkilau, pori-pori yang membesar, dan cacat kulit yang kecil yang dapat membuat kulit tidak sempurnah.
2. Slip; kemampuan dari penyebarannya diatas kulit tanpa memaksa dan memberikan sensasi halus yang dapat menggunakan tiupan atau sikat.
3. Adhesiveness; kemampuan untuk dapat melekat pada kulit dan tidak menghilang dalam waktu yang singkat untuk menghindari pemakaian kembali.
4. Absorbansy; kemampuan mengabsorbsi hasil sekresi kulit (keringat dan minyak) tanpa menunjukan tanda tanda adanya penyerapan.
5. Bloom; kemampuan memberikan hasil akhir berupa sensasi beludru dan menyerupai buah persik.
6. konsistensi dari bedak yang memberikan efek seperti badut haruslah tidak terjadi. Penampilannya harus transparan.
2.7  Evaluasi pada sediaan bedak
Pengawasan Mutu dan Praktik Laboratory
 Suatu formula dimulai dari riset dan pengembangan laboratorium, dan setelahnya di evaluasi di alam laboratorium pengawasan mutu. Tiap rumusan yang akan dikembangkan harus dilakukan uji intensive laboratorium untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi ketika akan diperkenalkan pada konsumen. Yang paling sering di lakukan pada uji pengawasan mutu ini yaitu pengujian panel. Selain itu, dilakukan uji pengujian stabilitas untuk produk yang disimpan dalam waktu yang lama. Waktu penyimpanan merupakan salah satu factor yang menentukan dalam laboratorium modern. Namun, mutu produk adalah factor yang utama, dan terlalu cepat (buru-buru) akan menimbulkan masalah. Terkadang diperlukan juga kecepatan dengan ketelitian untuk detil menyeluruh
Shade control dan Lighting
 Shade control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam pengendalian mutu bedak. Variasi antar batch yang sama terjadi, dan titik yang tepat dimana untuk mempertimbangkan suatu batch baru dapat menjadi pilihan komersil walau kadang-kadang sukar untuk ditentukan. Pengendalian produksi harus sedemikan rupa sehingga shade-nya tidak berbeda dari yang baku. Ada beberapa cara shade control suatu bedak, tetapipada dasarnya melibatkan dua prosedur. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika diratakan pada suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu mengevaluasi warna adalah dengan membandingkan pada warna standard warna kulit wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit merupakan pertimbangan shade control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen. Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna bedak memudar.
Dispersi Warna
Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar bedak. Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada dispersi bedak yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna keseragaman pada bedak dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh pengembangan warna maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
Pay Off
Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar, bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada gaya adhesi yang tidak cukup dari bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah.

Uji Tekanan
 Pada bedak tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada table sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup keras dan tekanan yang diberikan seragam.
Tes Keretakan
 Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah adalah dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan.
2.8.  Formula Bedak
Formula Bedak tabur (tipe ringan)
Komposisi:
Zn stearat 70
ZnO 10
CaCo3 endap 20
Talkum 63
Ol. Rosae 3 gtt
Perwarna q.s

Prosedur Kerja
Disiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
Ditimbang masing-masing bahan (Zn stearat, CaCo3 endap, dan talkum)
Zno diayak dengan ayakan B30 kemudian ditimabang sesuai dengan keperluan
Dimasukan sebagaian talkum kedalam lumpang dan dimasukan Zn stearat dan digerus hingga Homogen
Dimasukan Zno sedikit dengan Talkum kemudian digerus hingga homogen
Dimasukan CaCo3 dan sedikit talkum kemudian digerus hingga homogen
Ditambahkan sisa talkumsedikit demi sedikit sambil digerus hingga homogen
Setelah homogen ditambahkan perwarna
Setelah homogen ditambahkan 3 tetes Ol. Rosae dan digerus
Dimasukan ke dalam wadah
Formula
Zn stearat 70
ZnO 100
CaCo3 endap 200
Talkum 630
Parfum q.s
Perwarna q.s

Prosedur Kerja:
Disiapkan alat-alat yang akan digunakan
ZnO diayak terlebih dahulu
Ditimbang bahan-bahanyang digunakan
Dimasukkan ZnO terlebih dahulu kedalam mortir, kemudian tambahkan sedikit talkum gerus hingga homogen
Tambah stearat dan gerus homogen
Lalu ditambahkan CaCO3 dan sisa talkum gerus homogen
Tambahkan parfum 3 tetes aduk hingga rata
Diayak
Dimasukkan ke dalam wadah dan diberikan etiket

Formula
Kompossisi : talkum 74,80 %
         Zinc  7,50 %
         Magnesium 1,00 %
         Karbonat  0,30 %
         Black iron oxide 3,00 %
          Rediron oxide   3,0 %
          Yelow oxide 3,0 %
          Mica sulfat dioxide 10,00 %

Prosedur kerja :
Didispersikan pengharum ke dalam magnesium karbonat untuk mempermudah alirannya.
Campurkan talc, zink stearat, magnesium karbonat yang tercampur dengan pengharum, pengawet, pewarna, dengan blender selama 20-30 menit.
Setelah setengah waktu pencampuran selesai, gunakan hammer mill sampai pewarna terdispersi sempurna
Kemudian tambahkan campuran ke dalam mixer dan tambahkan low listre pigment, campur selama 15-25 menit.
Ayak bahan dan tempatkan yang tertutup.
2.9. Produk Bedak

Kemasan dan No REG : Netto 40 gram, POM CD 0903291858
Komposisi :
Tiap 40 gram bedak mengndung : talk, Zn stearat, ZnO fragrance, Cl 77492, Cl 15985, Acidum salicycum 0,08 gram
pabrik kimia farma


            BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bedak kecantikan merupakan salah satu bagian dari tata rias wajah ataupun kosmetik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi wanita. Bedak terdiri dari bedak dewasa dan bedak bayi. Ada banyak bahan yang digunakan dalam pembuatan bedak.
Saran
Kita sebagai mahasiswa farmasi harus tau bagaimana cara membut bedak sesuai dengan tujuan yang tertera. Dalam pembuatan sediaan ini harus diperhatikan semua aspek yang dapat menpengaruhi kualitas sediaan tersebut.

















DAFTAR PUSTAKA
http://pharmacyaurel.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran TTK dalam pelayanan swamedikasi

Hipolipidemik